Breaking News

Jambore Sanitasi di TPA Jatiwaringin : Edukasi Pengelolaan Sampah bagi Generasi Muda.


SilogisNews.com, KABUPATEN TANGERANG – Dude Sadwaludin, ST, MIP, Kepala Tata Usaha UPTD Pengelolaan TPA Jatiwaringin Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tangerang, menerima kunjungan 134 peserta Jambore Sanitasi pada Senin 2 Desember 2024. Kehadiran peserta yang terdiri dari 100 siswa, 10 Ketua Gugus, 10 Pendamping Gugus, dan 4 orang panitia, menandai komitmen meningkatkan kesadaran, edukasi, dan kampanye perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terkait sanitasi di sekolah-sekolah Kabupaten Tangerang.


Dalam kunjungannya ke TPA Jatiwaringin, peserta Jambore Sanitasi mendapatkan pemaparan langsung mengenai pengelolaan sampah di tingkat kabupaten.


Dude Sadwaludin menyampaikan data yang memprihatinkan terkait peningkatan volume sampah yang terus meningkat setiap harinya. 


"Saat ini, TPA Jatiwaringin menerima sampah dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang, dengan total volume mencapai kurang lebih 1500 ton per hari," ungkap Dude. 


Angka tersebut menggambarkan tantangan besar dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang yang membutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.


Lebih lanjut, Dude Sadwaludin menekankan pentingnya peran serta generasi muda dalam mengatasi permasalahan sampah.


Ia berharap para peserta Jambore Sanitasi dapat menjadi duta peduli sampah di masyarakat masing-masing. 


"Kalian adalah agen perubahan,” tegasnya.


"Dengan pengetahuan dan pemahaman yang telah didapatkan, saya berharap kalian mampu menyebarkan pesan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, mulai dari pemilahan sampah hingga kreativitas dalam mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat".


Kegiatan kunjungan tersebut tidak hanya berupa pemaparan data dan informasi, namun juga memberikan pengalaman langsung kepada para peserta untuk menyaksikan proses pengelolaan sampah di TPA Jatiwaringin. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam mengenai dampak dari pengelolaan sampah yang kurang baik, serta pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.


Dude Sadwaludin juga memberikan penekanan pada pentingnya tanggung jawab bersama dalam mengatasi permasalahan sampah. Menurutnya, permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.


"Peran duta peduli sampah menjadi sangat penting,” tambahnya.


"Dengan kesadaran dan komitmen bersama, kita dapat lebih peduli terhadap lingkungan, mampu memilah sampah dengan baik, dan bahkan lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan".


Kunjungan peserta Jambore Sanitasi ke TPA Jatiwaringin diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Dengan terbentuknya para duta peduli sampah dari kalangan pelajar, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku yang signifikan dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang, menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari. Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi berbagai program edukasi dan kampanye terkait pengelolaan sampah untuk mewujudkan Kabupaten Tangerang yang bersih dan hijau.


Sementar itu H. Ade Dayani Pendamping Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menuturkan, Kegiatan jambore ini memberikan gambaran nyata tentang realita pengelolaan sampah di Indonesia. Peserta secara langsung menyaksikan volume sampah yang luar biasa yang masuk ke TPA Jatiwaringin setiap harinya. Pengalaman ini memberikan pemahaman mendalam tentang dampak negatif dari kebiasaan membuang sampah tanpa pemilahan yang tepat.


"Salah satu poin penting yang ditekankan dalam kunjungan ini adalah pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya. Para siswa diajarkan mengenai berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik, anorganik, hingga sampah berbahaya dan beracun (B3). Mereka juga dibekali pengetahuan tentang teknik pemilahan yang efektif, serta manfaat dari pengurangan, penggunaan kembali (reuse), dan daur ulang (recycle) sampah. Dengan memahami prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), diharapkan para siswa dapat menerapkan praktik pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab di rumah masing-masing, serta menjadi agen perubahan dalam lingkungan sekitar mereka".


Lebih jauh lagi, kunjungan ini menyoroti potensi ekonomi yang tersembunyi di balik pengelolaan sampah. Para peserta diajak untuk melihat proses pengolahan sampah yang dapat menghasilkan berbagai produk turunan, seperti kompos dari sampah organik dan bahan daur ulang dari sampah anorganik. Hal ini membuka wawasan baru bagi para siswa bahwa sampah bukanlah masalah yang harus ditakutkan, melainkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis jika dikelola dengan baik. Potensi ekonomi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.


Namun, masih menurutnya, keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada kesadaran individu, tetapi juga pada peran aktif pemerintah dan pengelola TPA. Kunjungan ini menekankan pentingnya peran TPA Jatiwaringin dalam terus berbenah dan meningkatkan sistem pengolahan sampah. Hal ini meliputi peningkatan kapasitas infrastruktur, optimalisasi teknologi pengolahan sampah, serta pengembangan program edukasi yang lebih komprehensif dan menarik. TPA Jatiwaringin tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir, tetapi juga harus menjadi pusat edukasi dan inovasi dalam pengelolaan sampah.


"Salah satu rekomendasi yang muncul dari kunjungan ini adalah pengembangan TPA Jatiwaringin menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik. Dengan menciptakan titik-titik kunjungan yang informatif dan interaktif, TPA dapat mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap sampah. Wahana edukasi yang dirancang dengan baik, seperti museum sampah, taman edukasi lingkungan, atau pusat daur ulang yang terintegrasi, dapat menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan demikian, TPA Jatiwaringin dapat menjadi contoh sukses pengelolaan sampah yang tidak hanya berfungsi secara teknis, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan wisata," papr H. Ade dayani


Kesimpulannya, kunjungan jambore sanitasi ke TPA Jatiwaringin telah memberikan dampak yang sangat positif, baik bagi para siswa peserta maupun bagi pengelola TPA itu sendiri. Kunjungan ini berhasil menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah secara bijak, serta membuka peluang pengembangan TPA Jatiwaringin menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, pengelola TPA, sekolah, dan masyarakat, pengelolaan sampah di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, menghasilkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak yang terlibat dalam mentransformasi sampah dari masalah menjadi peluang. Kunjungan ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya tersebut, ujarnya. (*/Red)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Silogisnews.com